Menurut laporan CNBC Internasional, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) mencakup 3.800 lebih pekerja di 40 perusahaan mulai dari hospitality, transportasi, pengiriman makanan, hingga kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Kebanyakan perusahaan-perusahaan itu berada di California, Austin, Boston, dan kota Portland di Oregon. Dari data Crunchbase, perusahaan itu memiliki aset mendekati US$ 15 miliar.
PHK massal tersebut juga memperlihatkan bagaimana pandemi corona menghantam Silicon Valley, rumah bagi banyak perusahaan teknologi global.
Di luar PHK yang dilakukan berbagai startup, lebih dari 3 juta orang AS mengajukan klaim pengangguran sejak dua minggu lalu. Ini menjadikan ini angka tertinggi selama krisis ekonomi terakhir.
Pekerja di restoran dan industri perjalanan yang paling banyak menjadi korban atas peristiwa tersebut. Selain melakukan PHK, beberapa perusahaan startup juga membuat pekerja mereka mengambil cuti atau merumahkan mereka.
Kini, AS memiliki 188.280 kasus terjangkit, dengan 3.883 kasus kematian, dan 6.461 kasus berhasil sembuh per Rabu (1/4/2020), menurut data dari Worldometers.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani RUU paket stimulus untuk memulihkan ekonomi akibat pandemi virus corona pada 27 Maret lalu.
Jumlahnya mencapai US$ 2 Triliun atau setara Rp 32 ribu triliun, dan menjadi paket stimulus terbesar sepanjang sejarah yang pernah digelontorkan pemerintah AS.
Dana itu di antaranya akan diberikan ke masyarakat dalam bentuk bantuan tunai langsung (BLT), meningkatkan asuransi untuk pengangguran, memberi hibah untuk industri penerbangan, memberi bantuan ke UKM untuk membayar gaji pegawai.
(sef/sef)
"startup" - Google Berita
April 01, 2020 at 11:11AM
https://ift.tt/33Y4qhB
Startup PHK Hampir 4.000 Pekerja akibat Corona di AS - CNBC Indonesia
"startup" - Google Berita
https://ift.tt/35lxI8H
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
No comments:
Post a Comment