Tur virtual menjadi salah satu inovasi yang tumbuh dewasa ini di tengah pandemi COVID-19. Startup ini pun hadir dan menjembatani para pramuwisata.
Perubahan cara berinteraksi di masa corona kini telah dilakukan oleh banyak industri, tak terkecuali para pramuwisata atau tour leader di sektor pariwisata. Dari wisata offline di lapangan, tak sedikit yang mulai beralih menjadi virtual dari layar ponsel atau laptop.
Hanya dalam pelaksanaannya, inovasi baru berbasis teknologi ini tak selalu mudah dipelajari para pelaku wisata. Melihat persoalan itu, startup lokal bernama Atourin hadir untuk memfasilitasi para pramuwisata dan tour leader untuk mengembangkan tur virtual.
Lewat press release yang diterima detikcom, Jumat (1/5/2020), Atourin memperkenalkan diri sebagai perusahaan teknologi di sektor pariwisata yang menawarkan jasa baik online atau pun offline untuk industri pariwisata Indonesia.
Yang terbaru, Atourin menyelenggarakan pelatihan online secara gratis seputar tur virtual via aplikasi Zoom pada 25 April lalu. Pesertanya pun adalah puluhan pramuwisata berlisensi dari banyak provinsi di Indonesia.Lewat press release yang diterima detikcom, Kamis (30/4/2020), Atourin memperkenalkan diri sebagai perusahaan teknologi di sektor pariwisata yang menawarkan jasa baik online atau pun offline untuk industri pariwisata Indonesia.
"Dalam training pertama yang diselenggarakan pada 25 April 2020, jumlah pendaftar tercatat sebanyak 82 peserta dan sekitar 46 peserta mengikuti training di hari-H. Training dilakukan selama 2,5 jam dimana Atourin memberikan pemahaman secara menyeluruh (end-to-end) terkait dengan virtual tour dan aktivitas pemanduan. 46 peserta ini berasal dari berbagai provinsi di Indonesia baik Indonesia Barat, Tengah, dan Timur," bunyi pernyataan resmi mereka.
Lebih lanjut, Atourin mendefinisikan tur virtual tour sebagai aktivitas tour yang dilakukan melalui dan menggunakan platform dalam jaringan (daring) yang tersedia baik platform yang gratis maupun berbayar.
Keberadaan teknologi tentu perlu dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga bisa memberikan pengalaman dan pandangan pariwisata yang lebih lengkap dan baik. Adapun sejumlah penyedia layanan virtual gratis seperti Zoom, Google Maps dan Street View dapat dipergunakan secara maksimal.
"Secara umum virtual tour dapat dijalankan di manapun dan dapat diikuti oleh siapapun asalkan terhubung dengan sambungan internet/dalam jaringan. Pelaksanaannya akan melibatkan pengalaman visual berupa foto-foto obyek wisata, audio serta video berupa penjelasan pemandu wisata atau interaksi antara pemandu wisata dan wisatawan peserta tur," jelas Atourin.
Diikuti dengan antusias
Dari training yang telah dilakukan, Atourin menyebut kalau para peserta cukup antusias dan aktif bertanya. Ada ruang untuk diskusi dan tanya jawab secara virtual.
"Mengetahui platform baru yang bisa digunakan tak hanya untuk masa pandemi tapi untuk jangka panjang," ujar Suci Rifani, guide berlisensi dari Depok.
"Bisa belajar cara tour virtual karena selama ini pernah dengar tentang virtual tour, hari ini sudah paham," ujar Bonaventure Onggor dari NTT.
Para pramuwisata berlisensi yang ikut pelatihan (dok Atourin)
|
Tak sedikit juga pramuwisata yang kagum dengan implementasi sejumlah aplikasi virtual. Menurut Ardian Firdaus dari Solo, pelatihan itu membuka matanya terkait fungsi Google yang awalnya hanya digunakan sebagai sumber informasi.
Melihat masih besarnya animo peserta akan training ini, Atourin berencana untuk menyelenggarakan training serupa dalam waktu dekat. Atourin mengajak para pemandu wisata untuk bisa terus berpikir positif, berdoa dan saling membantu serta berkolaborasi satu sama lain.
Simak Video "Keliling Kota Jakarta Lewat Tur Virtual JGG"
[Gambas:Video 20detik]
(rdy/ddn)
"startup" - Google Berita
May 01, 2020 at 02:45PM
https://ift.tt/3d9ioAG
Keren! Startup Ini Beri Pelatihan Tur Virtual Gratis - detikTravel
"startup" - Google Berita
https://ift.tt/35lxI8H
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
No comments:
Post a Comment